Tiga puluh enam
tahun sesudah penemuan sinar katoda dan 2 tahun sesudah pengembangan “tabung
Lenard” (tabung sinar katoda) maka Wilhelm Conrad Roentgen pada tanggal 8
november 1895 menemukan suatu jenis sinar baru yang olehnya dinamakan sinar-x. foto-rontgen
pertama dibidang kedokteran terjadi beberapa hari kemudian, yaitu pada tanggal
22 desember, dibuat oleh rontgen sendiri. Foto tangan dari istrinya sendiri
dikirimkan oleh roentgen bersama penelitiannya pada sejumlah dokter ahli
sejawatnya sebagai pemberitahuan sementara tentang penelitiannya. Dokter-dokter
dengan cepat segera bereaksi, pada tanggal 6 januari 1896 dilakukan pertemuan
atau rapat dari persatuan ahli penyakit dalam berlin. Untuk dunia ilmu
kedokteran tampaknya penemuan ini sangat penting. Ilmu bedah dapat mengambil
keuntungan dari foto tulang yang dapat dibuat pada manusia hidup. Fraktur,
liksasi, penonjolan, benda asing. Dapat dilihat dengan jelas.
Pada tanggal 13
januari 1896 terbitlah pengumuman pertama tersebut didalam majalah kedokteran
“Berliner Klinischen Wochenschrift”. Mulailah suatu perluasan (penyebaran)
keseluruh dunia dibidang diagnostic dengan sinar rontgen. Hanya dalam tahun
1896 saja sudah dibuat lebih dari 1000 makalah tentang sinar baru ini,
terbitlah majalah-majalah di bidang tersebut.
Sejalan dengan
pengembangan diagnostic, mulai juga perkembangan di bidang terapi, penyinaran
suatu nevus tebal (seperti kulit hewan). Naevus pellitus oleh Freund di Wina,
merupakan tindakan pengobatan tumor kulit yang pertama dengan penyinaran, yang
berhasil 1899. Pada tahun 1901 W. C. Roentgen memperoleh hadiah nobel yang
pertama kalinya di bidang fisika, untuk penemuan sinar-x. saat ini sinar
roentgen tak dapat dipisahkan dari dunia kedokteran, baik dibidang diagnostik
maupun terapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar