Rabu, 13 November 2013

Sejarah Perkembangan Sinar-X

Tiga puluh enam tahun sesudah penemuan sinar katoda dan 2 tahun sesudah pengembangan “tabung Lenard” (tabung sinar katoda) maka Wilhelm Conrad Roentgen pada tanggal 8 november 1895 menemukan suatu jenis sinar baru yang olehnya dinamakan sinar-x. foto-rontgen pertama dibidang kedokteran terjadi beberapa hari kemudian, yaitu pada tanggal 22 desember, dibuat oleh rontgen sendiri. Foto tangan dari istrinya sendiri dikirimkan oleh roentgen bersama penelitiannya pada sejumlah dokter ahli sejawatnya sebagai pemberitahuan sementara tentang penelitiannya. Dokter-dokter dengan cepat segera bereaksi, pada tanggal 6 januari 1896 dilakukan pertemuan atau rapat dari persatuan ahli penyakit dalam berlin. Untuk dunia ilmu kedokteran tampaknya penemuan ini sangat penting. Ilmu bedah dapat mengambil keuntungan dari foto tulang yang dapat dibuat pada manusia hidup. Fraktur, liksasi, penonjolan, benda asing. Dapat dilihat dengan jelas.
Pada tanggal 13 januari 1896 terbitlah pengumuman pertama tersebut didalam majalah kedokteran “Berliner Klinischen Wochenschrift”. Mulailah suatu perluasan (penyebaran) keseluruh dunia dibidang diagnostic dengan sinar rontgen. Hanya dalam tahun 1896 saja sudah dibuat lebih dari 1000 makalah tentang sinar baru ini, terbitlah majalah-majalah di bidang tersebut.
Sejalan dengan pengembangan diagnostic, mulai juga perkembangan di bidang terapi, penyinaran suatu nevus tebal (seperti kulit hewan). Naevus pellitus oleh Freund di Wina, merupakan tindakan pengobatan tumor kulit yang pertama dengan penyinaran, yang berhasil 1899. Pada tahun 1901 W. C. Roentgen memperoleh hadiah nobel yang pertama kalinya di bidang fisika, untuk penemuan sinar-x. saat ini sinar roentgen tak dapat dipisahkan dari dunia kedokteran, baik dibidang diagnostik maupun terapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar